Galau sendiri memiliki arti yang kompleks. Hampir setiap orang memiliki arti yang berbeda-beda mengenai galau itu sendiri. Menurut saya galau itu sesungguhnya merupakan suatu perasaan gelisah saat kita ingin mendapatkan sesuatu ataupun saat kita harus dengan terpaksa melepaskan sesuatu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, galau memiliki arti sebagai berikut:
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau.
Umumnya, 'penderita' galau ini adalah anak muda. Ada berbagai jenis galau yang dirasakan anak muda. Jenis galau yang paling umum ditemukan dalam kehidupan anak muda diantaranya adalah 'galau cinta' dan 'galau akademis', seperti yang dilansir oleh seorang blogger terkenal Alit Susanto pada blognya (2011-08 : shitlicious.com).
Berdasarkan penglihatan saya terhadap orang-orang terdekat saya maupun diri saya sendiri, orang galau itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Untuk jenis galau cinta:
• Biasanya orang yang sedang galau akan memilih untuk menyendiri.
• Bagi 'penderita' kaum hawa, biasanya mereka akan menangis sendirinya saat galau
• 'Penderita' galau juga terkadang menjadi malas makan
• Orang galau biasanya akan membuat tweets/status dengan kata-kata yang melankolis. (hal ini biasanya terjadi pada malam hari.
- Untuk jenis galau akademis:
• Galau akademis seringnya terjadi saat menjelang hari ujian. Biasanya orang yang galau ujian akan gelisah memikirkan apakah-mereka-bisa-lolos-ujian-atau-tidak.
• Merasa deg-degan menjelang kenaikan kelas maupun kelulusan. Akan timbul rasa gelisah ;gue-naik-kelas/lulus-ga-ya.
• Orang yang terlalu memikirkan kegalauan mereka akan pendidikan, biasanya pikirannya tersebut bisa terbawa sampai tidur.
Seorang blogger bernama Farid Aulia Tanjung, menulis ciri-ciri galau dalam blognya (2011-10 : faridauliatanjung.wordpress.com) yang ternyata tak jauh beda dengan apa yang saya lihat dalam kehidupan sehari-hari saya. Dalam blognya itu, diantaranya terdapat ciri galau berupa 'malas makan' dan 'kepikiran sampai tidur'. Alit Susanto juga menulis dalam blognya (2011-08 : shitlicious.com) mengenai ciri-ciri galau. Ia mengatakan bahwa orang galau (dalam kasus ini orang galau yang dimaksud adalah pengguna twitter) biasanya akan memasang tweets dengan kata-kata cengeng, persis seperti apa yang sering saya lihat.
Sesungguhnya, kalau dipikir-pikir galau itu gak guna, apalagi masalah cinta-cintaan yang umumnya disebabkan karena masalah diputusin ataupun cinta sepihak dan semacamnya. Jadi, buat apa galau — dalam hal ini, galau cinta — kalau cuma buang-buang airmata maupun pikiran untuk orang yang mungkin gak mikirin kita sama sekali? Tidak berguna bukan? Akan tetapi, mungkin galau dalam hal akademis (seperti misalnya saat kita galau melihat salah seorang teman kita yang lebih pintar dari kita) dapat berguna juga. Dengan 'galau' melihat teman kita lebih pintar dari kita, dapat memotivasi diri kita untuk lebih rajin belajar agar menjadi pintar.
Jadi, menurut saya kalimat 'Gak galau, gak gaul.' itu tidak benar (galau dalam kalimat tersebut sendiri memiliki konteks galau cinta). Masa'kan untuk menjadi gaul kita harus hidup dalam kegalauan yang berarti kita hidup dalam kegelisahan? Tidak bukan? Walaupun saya bukan tipikal anak gaul, tapi berdasarkan yang saya lihat dari teman-teman saya yang eksis gaul, rata-rata dari mereka justru hidup bersenang-senang sana sini, bukannya gelisah sana sini.
Ayo hentikan galau~! Jikalau galau terus dapat menyebabkan hari-hari kita jadi suram. Mari jalani hidup dengan penuh semangat agar hari-hari kita menjadi cerah.☺
cr:
original by: SefriskaMaria
reference: -shitlicious.com
-faridauliatanjung.wordpress.com
===============================================================
*Sebenarnya ini adalah tugas Bahasa Indonesia dari guru di sekolah. lol
No comments:
Post a Comment